Ketahui Penyebab-Penyebab Ketombe Dan Cara Mengatasinya

Ketahui Penyebab-Penyebab Ketombe Dan Cara Mengatasinya - Ketombe walaupun tidak berakibat fatal, sering membuat orang pusing. Apalagi kalau sudah berjatuhan di baju, orang bisa jadi rendah diri. Belum lagi kepala bisa terancam botak.

Konon ketombe memang banyak diderita oleh orang-orang di negeri beriklim tropis dengan kelembaban udara tinggi seperti tanah air kita. Penderitanya bisa wanita atau pria, berusia 30-40 tahun. Namun menurut para ahli pria ternyata lebih banyak yang menderita ketombe. Itu karena hormon pria lebih banyak daripada wanita.

Penyakit dengan nama lain Dandruff atau Pitirasis sika ini menyerang daerah kulit kepala (scalp). Namum demikian, tidak semua kelainan kulit bersisik pada kulit kepala yang berambut disebut ketombe. Sebab, ada penyakit-penyakit kulit lain yang mirip dan terjadi di kulit kepala yang berambut seperti Psoriasis, Tinea capitis (jamur pada kulit kepala). Demartitis (eksem) seboroik.

Ketahui Penyebab-Penyebab Ketombe Dan Cara Mengatasinya

Penyebab ketombe 

Keluhannya biasanya gatal di kulit kepala, terutama bila cuaca panas, yaitu pada siang hari. Hal tersebut disebabkan oleh aktivitas kelenjar minyak yang meningkat di saat cuaca panas. Selain itu rambut rontok akibat garukan atau akibat ikut terlepasnya sel-sel rambut bersama lepasnya sel-sel kulit jangat (epidermis). Pada beberapa orang ada juga yang merasa demam ringan karena infeksi pada luka garukan.

Penyebab ketombe adalah proses pelepasan lapisan kulit kepala bagian teratas (Stratum corneum) dari kulit kepala dalam waktu yang lebih cepat dalam jumlah banyak dari biasanya. Seperti diketahui, lapisan kulit teratas ini secara periodik (± 3 minggu) akan melepaskan diri dari kulit dan diganti sele-sel di bawahnya. Proses pergantian kulit yang mati ini disebut keratinasi.

Soal mengapa kulit bagian atas ini bisa mengelupas terlalu dini dan lebih banyak, ada beberapa faktor penyebabnya :

  • Keaktifan kelenjar minyak kulit yang meningkat. Ketombe terjadi pada kulit kepala dimana banyak kelenjar minyak yang berfungsi meminyaki lapisan atas kulit. Diduga ada unsur minyak kulit yang merangsang terjadinya ketombe.
  • Mikororganisme di kulit yang normal seperti Pitiriosproum ovale. Jumlah mikroorganisme ini meningkat jumlahnya dan dapat memecah lemak kulit menjadi bahan yang dapat mengiritasi terjadinya ketombe.
  • Makanan berlemak yang menyebabkan produksi kelenjar minyak bertambah. Makanan itu misalnya sambal, alkohol, kopi, juga rokok dapat merangsang kelenjar minyak membentuk minyak kulit.
  • Zat-zat atau bahan yang menempel pada kulit kepala seperti obat tertentu, sabun, sampo, minyak rambut yang dapat secara langsung meragsang kulit kepala atau merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
  • Hormon tertentu yang dapat memacu keaktifan kelenjar minyak, seperti androgen.
  • Lai-lain seperti stres, genetik dan cuaca

Pencegahan dan pengobatan ketombe

Pencegahan ketombe tentu sesuai dengan kemungkinan penyebabnya. Misalnya, diet makan rendah lemak dan karbohidrat, menghindari rokok, alkohol, sambal, serta menjauhi pemakaian obat atau kosmetik tertentu (minyak rambut, sampo, sabun). Disamping itu tentu saja menjaga kesehatan kulit kepala sebaik-baiknya, mengindari stres dan hidup teratur.

Untuk pengobatannya dapat dilakukan dengan melihat penyebab dan keadaan penyakitnya. Namun, pada dasarnya, obatnya ada dua jenis:

  1. Obat topikal, yakni  obat yang ditempelkan. Antara lain, obat-obatan penghilang rasa gatal dan radang yang mengandung kortisteroid, obat-obatan yang mengurangi mikroorganisme berupa sampo atau krim yang mengandung obat pembunuh.
  2. Obat sistemik (obat  yang diminum), diantaranya adalah obat-obat anti peradangan seperti kortisteroid dengan penggunaan terbatas: obat antibiotik untuk infeksi dan anti jamur, obat penenang untuk yang membutuhkan. Bisa juga diberikan obat hormonal (misalnya esterogen dan siproteron) untuk yang tidak sembuh terhadap pengobatan, serta tambahan vitamin B riboplavin, piridoksin, dsb

Namun seperti yang telah diutarakan diatas, sampo dapat menjadi alat pengobatan, tetapi juga penyebab timbulnya ketombe. Sampo biasa umumnya terdiri atas 50 – 70% air, 7 – 15% surfaktan/deterjen, 2 – 5% conditioner, 3 – 5 % membentuk busa. Tapi,untuk sampo anti ketombe biasa ditambah zat lain seperti selenium sulfida, seng pirition, ter, ketokenazol, dsb.

Sampo bayi bisa dipakai untuk orang-orang yang sensitif karena zat-zat lainnya rendah, termasuk deterejen dan pembentuk busanya. Hal itu membuat mata tak perih. Jadi aman bagi bayi dan orang sensitif.

Pengobatan ketombe bisa berjalan 1-2 bulan. Ada juga yang tidak kunjung sembuh. Kalau mengalami hal yang demikian harus dicari penyebab dan pengobatan dengan cara lain. Sebaiknya inipun dikonsultasikan dengan dokter.

Namun ada hal lain yang perlu diingat. Jenis rambut, walaupun tidak langsung, bisa juga membuat seseorang cendrung menderita ketombe. Hal ini karena, rambut kasar sering disertai dengan kondisi kelenjar minyak yang lebih aktif. (sy/int)

LihatTutupKomentar